Jumat, 09 November 2012

Protokol Komunikasi

Posted by Unknown  |  at  17.04




MAKALAH KOMUNIKASI DATA
PROTOCOL KOMUNIKASI DATA

DI
S
U
S
U
N


OLEH :
                                    Nama              :  Aris Munandar
                                    Nim                 :  1120305027
                                    Kelas               :  M2
                                    MK                  :  Komunikasi Data


KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
PRODI TEKNIK MULTIMEDIA & JARINGAN
TAHUN
2012


KATA PENGANTAR
            Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana oleh Allah yang telah memberikan saya kesehatan baik itu kesehatan jasmani maupun kesehatan rosmani sehingga saya dapat menyelsaikan Makalah Komunikasi Data saya yang berjudul “PROTOCOL KOMUNIKASI”.
           
            Kemudian dari pada itu tak lupa pula shalawat di iringi salam saya panjatkan kepangkuan alam Nabi Besar Muhammad SAW yang mana oleh Beliau yang telah membawa ummat nya dari Alam Jahiliah ke Alam Islamiah, dan dari Alam Kebodohan sehingga Alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini di bangku perkuliahan.

            Tak luput pula dari ingatan saya penghormatan saya kepada dosen pembimbing mata kuliah yaitu Bapak Amri.SST.MT yang mana oleh beliau yang tiada lelah nya mengajari saya dan membimbing kita semua sehingga saya dapat menyelsaikan makalah saya ini. Dan terimakasih saya kepada seluruh rekan-rekan di ruang yang telah membantu saya untuk menyelsaikan makalah saya ini.




                                                                                    Wassalam,
                                                                                       Penulis



                                                                                 Aris Munandar
                                                                               Nim : 1120305027










DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................................
Daftar Isi.......................................................................................................................................

Bab I : Pendahuluan
1.1  Latar Belakang.....................................................................................................
1.2  Rumusan Masalah.............................................................................................
1.3  Tujuan.......................................................................................................................

Bab II :  Pembahasan
2.1  Definisi Protocol.................................................................................................
2.2  OSI Model................................................................................................................
2.3  TCP/IP.......................................................................................................................
2.4  UDP.............................................................................................................................
2.5  DNS (Domain Name System)......................................................................
2.6  Point – to – Point Protocol( PPP).............................................................
2.7  Serial Line Internet Protocol (SLIP)......................................................
2.8  Internet Control Message Protocol (ICMP).......................................
2.9   POP3 (Post Office Protocol).......................................................................
2.10 IMAP (Internet Message Access Protocol).....................................
2.11 SMTP (Simple Mail Transfer Protocol).............................................
2.12 HTTP (Hypertext Transfer Protocol)................................................
2.13 HTTPS....................................................................................................................
2.14 SSH (Sucure Shell)..........................................................................................
2.15 SSL (Secure Sockets Layer )....................................................................

BAB III :  Penutupan
3.1  Kesimpulan...........................................................................................................
3.2  Saran.........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA







BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Model OSI menyediakan secara konseptual kerangka kerja untuk komunikasi antar computer, tetapi model ini bukan merupakan metode komunikasi. Sebenarnya komunikasi dapat terjadi menggunakan protocol komunikasi. Di dalam konteks jaringan data, Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras. Protocol digunakan untuk menentukan jenis layanan yang akan dilakukan pada internet.

Sebuah protocol mengimplementasikan BAB salah satu atau lebih dari lapisan – lapisan OSI. Sebuah variasi yang lebar dari adanya protocol komunikasi, tetapi semua memelihara pada salah satu aliran group: protocol LAN, protocol WAN, protocol jaringan dan protocol routing.

Protocol LAN beroprasi pada lapisan fisik dan data link dari model OSI serta mendefinisikan komunikasi dari macam – macam media LAN. Protocol WAN beroprasi pada ketiga lapisan terbawah dari model OSI dan mendifinisikan dari macam – macam WAN. Protocol routing adalah protocol lapisan jaringan yang bertanggung jawab untuk menentukan jalan dan pengaturan lalu lintas. Akhirnya protocol jaringan terdiri dari berbagai protocol dari lapisan teratas yang ada dalam sederetan protocol.

1.2  Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas yang kita paparkan maka kita hendak nya membuat sebuah rumusan masalah tentang protocol komunikasi, disini saya menetapkan 15 rumusan masalah tentang protocol komunikasi data:
1.      Jelaskan definisi Protocol ?                          8.    Apa itu ICMP ?
2.      Bagaimana bentuk dari OSI Model ?           9.    Apa itu POP3 ?
3.      Bagaimana bentuk TCP/IP ?                                    10.  Apa itu IMAP ?
4.      Apa itu UDP ?                                                            11.  Apa itu SMTP ?
Apa itu SLIP ?                                                      12.  Apa itu SSH ?
5.      Apa itu DNS ?                                                            13.  Apa itu HTTP ?
6.      Bagaimana yang dimaksut PPP ?                14.  Apa itu HTTPS ?

1.3  Tujuan
1.      Memahami Definisi Protocol              8. Mengetahui Apa itu ICMP ?
2.      Mengetahui Bentuk dari OSI Model    9. Mengetahui Apa itu POP3 ?
3.      Mengetahui Bentuk TCP/IP                  10. Mengetahui Apa itu IMAP ?
4.      Mengetahui Apa itu UDP                     11. Mengetahui Apa itu SMTP ?
5.      Mengetahui Apa itu DNS                     12. Mengetahui Apa itu HTTP ?
6.      Mengetahui Apa itu PPP                       13. Mengetahui Apa itu HTTPS ?
7.      Mengetahui Apa itu SLIP                     14. Mengetahui Apa itu SSH ?
              






























BAB II
PEMBAHASAN
2.1   Definisi Protocol

Protocol adalah sekumpulan peraturan atau perjanjian yang menentukan format dan transimi data. Layer n disebuah computer akan berkomunikasi dengan layer n di computer n yang lain.Peraturan dan perjanjian yang di pergunakan dalam komunikasi ini sering di sebut dengan protocol layer n.Selain itu protokol juga berfungsi untuk memungkinkan dua atau lebih komputer dapat berkomunikasi dengan bahasa yang sama.

Hal – hal yang harus dipehatikan dalam protokol adalah sebagai berikut :
v  Syntax, merupakan format data dan cara pengkodean yang digunakan untuk mengkodekan sinyal
v  Semantix, digunakan untuk mengetahui maksud dari infomasi yang dikirim dan mengoreksi kesalahan yang terjadi dari informasi tadi.
v  Timing, digunakan untuk mengetahui kecepatan transmisi data. Selama dua decade terakhir,terjadi peningkatan besar dalam jumlah dan ukuran jaringan computer(network). Banyak diantara network- network ini dibangun berdasarkan implementasi software dan hardware yang berbeda.Sebagai hasilnya,mereka menjadi incompatible dan sulit berhubungan antara satu dengan yang lain.Untuk mengatasi masalah ini,International Organization for Standarization(ISO)meneliti berbagai pola network. ISO menemukan bahwa terdapat kebutuhan untuk menciptakan sebuah model network yang dapat berkomunikasi dan memiliki kemampuan interoperabilyti sehingga dikeluarkannya model referensi OSI pada tahun 1984. Agar paket data dapat berjalan dari sumber tujuan dalam sebuah jaringan,maka diperlukan adanya sebuah bahasa yang di mengerti oleh semua device jaringan atau sebuah protocol.

Untuk mengatasi masalah ketidaksesuaian dalam sebuah jaringan,yang membuat jaringan tidak dapat berkomunikasi satu dengan yang lain, International Organization for Standarization(ISO) melaukan riset dalam beberapa pola jaringan seperti DECNET,SNA,dan TCP/IP untuk membuat sekumpulan peraturan. Sebagai hsil dari riset ini, ISO membuat sebuah model jaringan yang membantu vendor-vendor dalam menciptakan jaringan yang kompatibel dan dapat beroperasi dengan jaringan yang lain. Model referensi OSI(Open System Interconection) dikeluarkan pada tahun 1984, memberikan standard bagi para vendor untuk memastikan terjaminnya interooerabilitas dan kompatibilitas antar berbagai teknologi jaringan yang di produksi oleh berbagai macam perusahaan di seluruh dunia dan dibawah gambar Protokol.

2.2   OSI Model
Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.
Open Systems Interconnection (OSI) model adalah suatu referensi untuk memahami komunikasi data antara dua buah sistem yang saling terhubung. OSI layer membagi proses komunikasi menjadi tujuh lapisan. Setiap lapisan berfungsi untuk melakukan fungsi-fungsi spesifik untuk mendukung lapisan diatasnya dan sekaligus juga menawarkan layanan untuk lapisan yang ada di bawahnya. Tiga lapisan terbawah akan fokus pada melewatkan trafik melalui jaringan kepada suatu sistem yang terakhir, dan Empat lapisan teratas akan bermain pada sistem terakhir untuk menyelesaikan proses komunikasinya.
Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protoklol jaringan dan metode transmisi.

Dibawah ini kita dapat melihat bagaimana struktur dari OSI Model itu :


Model OSI
Keterangan
Description: osilayers_1.gif
Application Layer: Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.
Description: osilayers_2.gif
Presentation Layer: Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.
Description: osilayers_3.gif
Session Layer: Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi,bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut “session”.
Description: osilayers_4.gif
Transport Layer: Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end-to-end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling).
Description: osilayers_5.gif
Network Layer: Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket.
Description: osilayers_6.gif
Data Link Layer: Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media. komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error.
Description: osilayers_7.gif
Physical Layer: Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem.

Dibawah ini saya akan mencoba memper jelas sedikit lagi bagaimana ke 7 layer tersebut bekerja :
v  Application layer Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
v  Presentation layer Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP).
v  Session layer Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
v  Transport layer Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
v  Network layer Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
v  Data-link layer Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
v  Physical layer Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
2.3  TCP/IP ( Transmission Control Protocol/Internet Protocol )
TCP/IP adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.
Pada TCP/IP terdapat beberapa protokol sub yang menangani masalah komunikasi antar komputer. TCP/IP merngimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis, diantaranya adalah:
1.             Protokol Lapisan Aplikasi : bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT).
2.             Protokol Lapisan Antar-Host : berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP).
3.             Protokol Lapisan Internetwork : bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).
4.             Protokol Lapisan Antarmuka Jaringan : bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM).


2.4 UDP ( User Datagram Protokol)
User Datagram Protocol, adalah salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Protokol ini didefinisikan dalam RFC 768. Kita dapat mengetahui yang mana itu UDP dengan cara kita mengetahui karakteristik dari UDP itu sendiri, dan karakteristik nya adalah sbb:
v  Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak berukar informasi.
v  Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah didefinisikan.
v  UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process Identification dan Destination Process Identification.
v  UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP.

Penggunaan UDP
UDP sering digunakan dalam beberapa tugas berikut:
v  Protokol yang "ringan" (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori dan prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar pesan. Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan aplikasi Domain Name System.
v  Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada. Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan Network File System (NFS)
v  Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah protokol Routing Information Protocol (RIP).
v  Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu membuat koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast pun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS Name Service.

2.5 DNS (Domain Name System)
Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address. Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti:
1.      Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).
2.      Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.
3.      Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.

Bagaimana DNS Bekerja
Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Client DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers atau client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan. Proses tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP address.
Cara kerja Domain Name Sistem
a)    Resolvers mengirimkan queries ke name server
b)    Name server mencek ke local database, atau menghubungi name server lainnya, jika ditemukan akan diberitahukan ke resolvers jika tidak akan mengirimkan failure message
c)     Resolvers menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP address yang diberikan name server

2.6  PPP (Point-to-Point Protocol)
Point-to-Point Protocol (sering disingkat menjadi PPP) adalah sebuah protokol enkapsulasi paket jaringan yang banyak digunakan pada wide area network (WAN). Protokol ini merupakan standar industri yang berjalan pada lapisan data-link dan dikembangkan pada awal tahun 1990-an sebagai respons terhadap masalah-masalah yang terjadi pada protokol Serial Line Internet Protocol (SLIP), yang hanya mendukung pengalamatan IP statis kepada para kliennya. Dibandingkan dengan pendahulunya (SLIP), PPP jauh lebih baik, mengingat kerja protokol ini lebih cepat, menawarkan koreksi kesalahan, dan negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya intervensi dari pengguna. Selain itu, protokol ini juga mendukung banyak protokol-protokol jaringan secara simultan. PPP didefinisikan pada RFC 1661 dan RFC 1662.
2.7  Serial Line Internet Protocol (SLIP)
Serial Line Internet Protocol dianggap berkaitan erat dengan pengertian berikut Disingkat dengan SLIP. Sebuah protokol yang memungkinkan pemindahan data IP melalui saluran telepon. Alat bantu lainnya dalam SLIP adalah PPP yang mendeteksi kesalahan dan konfigurasi. Sistem ini memerlukan satu komputer server sebagai penampungnya, dan secara perlahan-lahan akan digantikan oleh standar PPP yang memiliki kecepatan proses lebih tinggi.
2.8  Internet Control Message Protocol (ICMP)
ICMP adalah salah satu protokol inti dari keluarga. ICMP berbeda tujuan dengan TCP dan UDP dalam hal ini ICMP tidak digunakan secara langsung oleh aplikasi jaringan milik pengguna. salah satu pengecualian adalah aplikasi ping yang mengirim pesan ICMP Echo Request (dan menerima Echo Reply) untuk menentukan apakah komputer tujuan dapat dijangkau dan berapa lama paket yang dikirimkan dibalas oleh komputer tujuan. protokol internet. ICMP utamanya digunakan oleh sistem operasi komputer jaringan untuk mengirim pesan kesalahan yang menyatakan, sebagai contoh, bahwa komputer tujuan tidak bisa dijangkau.
2.9 POP3 (Post Office Protocol)
POP3 adalah kepanjangan dari Post Office Protocol version 3, yakni protokol yang digunakan untuk mengambil email dari email server. Protokol POP3 dibuat karena desain dari sistem email yang mengharuskan adanya email server yang menampung email untuk sementara sampai email tersebut diambil oleh penerima yang berhak. Kehadiran email server ini disebabkan kenyataan hanya sebagian kecil dari komputer penerima email yang terus-menerus melakukan koneksi ke jaringan internet.
2.10       IMAP (Internet Message Access Protocol)
IMAP adalah protokol standar untuk mengakses/mengambil e-mail dari server. IMAP memungkinkan pengguna memilih pesan e-mail yang akan ia ambil, membuat folder di server, mencari pesan e-mail tertentu, bahkan menghapus pesan e-mail yang ada. Kemampuan ini jauh lebih baik daripada POP (Post Office Protocol) yang hanya memperbolehkan kita mengambil/download semua pesan yang ada tanpa kecuali.
2.11       SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
SMTP adalah suatu  protokol yang umum digunakan untuk pengiriman surat elektronik atau email di Internet. Protokol ini gunakan untuk mengirimkan data dari komputer pengirim surat elektronik ke server surat elektronik penerima.
Untuk menggunakan SMTP bisa dari Microsoft Outlook. biasanya untuk menggunakan SMTP di perlukan settingan :
1.      Email Address : contoh —> anda@domainanda.com
2.      Incoming Mail (POP3, IMAP or HTTP) server : mail.doaminanda.com
3.      Outgoing (SMTP) server : mail.domainanda.com
4.      Account Name : anda@domainanda.com
5.      Password : password yang telah anda buat sebelumnya
2.12       HTTP (Hypertext Transfer Protocol)
HTTP (Hypertext Transfer Protocol) suatu protokol yang digunakan oleh WWW (World Wide Web). HTTP mendefinisikan bagaimana suatu pesan bisa diformat dan dikirimkan dari server ke client. HTTP juga mengatur aksi-aksi apa saja yang harus dilakukan oleh web server dan juga web browser sebagai respon atas perintah-perintah yang ada pada protokol HTTP ini.
Contohnya bila kita mengetikkan suatu alamat atau URL pada internet browser maka web browser akan mengirimkan perintah HTTP ke web server. Web server kemudian akan menerima perintah ini dan melakukan aktivitas sesuai dengan perintah yang diminta oleh web browser. Hasil aktivitas tadi akan dikirimkan kembali ke web browser untuk ditampilkan kepada kita.
2.13          HTTPS
HTTPS adalah versi aman dari HTTP, protokol komunikasi dari World Wide Web. Ditemukan oleh Netscape Communications Corporation untuk menyediakan autentikasi dan komunikasi tersandi dan penggunaan dalam komersi elektris.
Selain menggunakan komunikasi plain text, HTTPS menyandikan data sesi menggunakan protokol SSL (Secure Socket layer) atau protokol TLS (Transport Layer Security). Kedua protokol tersebut memberikan perlindungan yang memadai dari serangan eavesdroppers, dan man in the middle attacks. Pada umumnya port HTTPS adalah 443.
Tingkat keamanan tergantung pada ketepatan dalam mengimplementasikan pada browser web dan perangkat lunak server dan didukung oleh algorithma penyandian yang aktual.
Oleh karena itu, pada halaman web digunakan HTTPS, dan URL yang digunakan dimulai dengan ‘https://’ bukan dengan ‘http://’ Kesalah pahaman yang sering terjadi pada pengguna kartu kredit di web ialah dengan menganggap HTTPS “sepenuhnya” melindungi transaksi mereka. Sedangkan pada kenyataannya, HTTPS hanya melakukan enkripsi informasi dari kartu mereka antara browser mereka dengan web server yang menerima informasi. Pada web server, informasi kartu mereke secara tipikal tersimpan di database server (terkadang tidak langsung dikirimkan ke pemroses kartu kredit), dan server database inilah yang paling sering menjadi sasaran penyerangan oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan.
2.14       SSH (Sucure Shell)
SSH adalah protocol jaringan yang memungkinkan pertukaran data secara aman antara dua komputer. SSH dapat digunakan untuk mengendalikan komputer dari jarak jauh mengirim file, membuat Tunnel yang terrenkripsi dan lain-lain. Protocol ini mempunyai kelebihan disbanding protocol yang sejenis seperti Telnet, FTP, Danrsh, karena SSH memiliki system Otentikasi,Otorisasi, dan ekripsinya sendiri. Dengan begitu keamanan sebuah sesi komunikasi melalui bantuan SSH ini menjadi lebih terjamin. SSH memang lebih aman dibandingkan dengan protocol sejenis, tetapi protocol SSH tatap rentan terhadap beberapa jenis serangan tertentu. Pada umumnya serangan ini ditunjukan Pada SSH versi pertama (SSH-1) yang memang memiliki tingkat keamanan yang lebih lemah daripada SSH versi kedua (SSH-2). Salah satu serangan pada SSH versi pertama adalah serangan MAN IN THE MIDDLE pada saat pertukaran kunci. Protocol SSH serta algoritma yang digunakan pada kedua versi SSH, lalu serangan-serangan yang terjadi pada SSH dan bagaimana SSH mengatasinya. Untuk meningkatkan keamanan pada protocol SSH dapat dilakukan dengan cara menggunakan kartu Kriptografi untuk autentifkasi.
Telnet (Telecommunication network) adalah sebuah protokol jaringan yang digunakan di koneksi Internet atau Local Area Network. TELNET dikembangkan pada 1969 dan distandarisasi sebagai IETF STD 8, salah satu standar Internet pertama. TELNET memiliki beberapa keterbatasan yang dianggap sebagai risiko keamanan.
2.15       SSL (Secure Socket Layer)
SSL (Secure Socket Layer) adalah arguably internet yang paling banyak digunakan untuk enkripsi. Ditambah lagi, SSL sigunakan tidak hanya keamanan koneksi web, tetapi untuk berbagai aplikasi yang memerlukan enkripsi jaringan end-to-end.
Secure Sockets Layer (SSL) merupakan sistem yang digunakan untuk mengenkripsi pengiriman informasi pada internet, sehingga data dapat dikirim dengan aman. Protokol SSL mengatur keamanan dan integritas menggunakan enkripsi, autentikasi, dan kode autentikasi pesan. SSL protocol menyedian privasi komunikasi di internet. SSL tidak mendukung fileencryption, access-control, atau proteksi virus, jadi SSL tidak dapat membantu mengatur data sensitif setelah dan sebelum pengiriman yang aman.
Protokol SSL terdiri dari dua sub-protokol: SSL record protocol dan SSL handshake protocol. SSL record protocol mendefinisikan format yang digunakan untuk mentransmisikan data. Sedangkan SSL handshake protocol melibatkan SSL record protocol untuk menukarkan serangkaian pesan antara SSL enabled server dan SSL enable client ketika keduanya pertama kali melakukan koneksi SSL. Pertukaran pesan tersebut digunakan untuk memfasilitasi tindakan sebagai berikut:

Autentikasi dari server ke klien
Mengizinkan klien dan server untuk memilih algoritma kriptografi atau sandi, yang mendukung komunikasi keduanya. 
 Autentikasi dari klien ke server.
Menggunakan teknik enkripsi public key untuk membuka data yang dienkripsi
  Membuat enkripsi koneksi SSL



















BAB III
PENUTUPAN
3.1  Kesimpulan
Setelah menyelesaikan penulisan makalah ini, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal, antara lain :
v  Pemahaman terhadap teori dasar tentang jaringan computer, khususnya pada protocol jaringan, sangat diperlukan guna kelancaran dalam praktek jaringan computer dan dalam praktek komunikasi data
v  Secara umum protocol mempunyai fungsi untuk menghubungkan sisi pengirim dan penerima dalam berkomunikasi serta bertukar informasi
v  Dan pemahaman tentang layer-layer yang terdapat dalam suatu jaringan beserta fungsi dari masing-masing layer tersebut.

3.2  Saran
Melihat dari penjelasan yang terdapat didalam makalah ini penulis menyarankan agar kiranya dalam pelajaran Komunikasi Data di bangku perkuliahan dapat lebih ditingkatkan kembali, dengan memberi materi-materi yang lebih baik yang berhubungan dengan komunikasi dan bagaimana cara nya kita dapat membangun sebuah jalur komunikasi pribadi guna mengejar ketertinggalan teknologi kita dari dunia pendidikan luar.









DAFTAR PUSTAKA
Sofana,iwan.(2008).”Membangun Jaringan Komputer”, Penerbit Informatika, Bandung

http://id.wikipedia.org/wiki/Transmission_Control_Protocol/Internet_Protocol

http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?option=com_content&view=article&id=69:dasar-tcpip&catid=6:internet&Itemid=15

http://one.indoskripsi.com/node/6594uyuhugyy

http://emperorkidz.blogspot.com/2011/02/pengertian-dan-jenis-protokol-jaringan.html

http://home.unpar.ac.id/~gatut/kuliah/AIK-342/protokol.html

http://www.angelfire.com/bug/rangkaian0/protokol_komunikasi.htm







Tagged as:
About the Author

Write admin description here..

Subscribe
Get our latest posts directly in your email inbox.

Total Tayangan Halaman

Pengikut

back to top