MAKALAH KOMUNIKASI DATA
PROTOCOL KOMUNIKASI DATA
DI
S
U
S
U
N
OLEH :
Nama : Aris Munandar
Nim : 1120305027
Kelas :
M2
MK : Komunikasi Data
KEMENTRIAN
PENDIDIKAN NASIONAL
POLITEKNIK
NEGERI LHOKSEUMAWE
PRODI TEKNIK
MULTIMEDIA & JARINGAN
TAHUN
2012
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat
Allah SWT yang mana oleh Allah yang telah memberikan saya kesehatan baik itu
kesehatan jasmani maupun kesehatan rosmani sehingga saya dapat menyelsaikan
Makalah Komunikasi Data saya yang berjudul “PROTOCOL KOMUNIKASI”.
Kemudian dari pada itu tak lupa pula
shalawat di iringi salam saya panjatkan kepangkuan alam Nabi Besar Muhammad SAW
yang mana oleh Beliau yang telah membawa ummat nya dari Alam Jahiliah ke Alam
Islamiah, dan dari Alam Kebodohan sehingga Alam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini di bangku perkuliahan.
Tak luput pula dari ingatan saya
penghormatan saya kepada dosen pembimbing mata kuliah yaitu Bapak Amri.SST.MT
yang mana oleh beliau yang tiada lelah nya mengajari saya dan membimbing kita
semua sehingga saya dapat menyelsaikan makalah saya ini. Dan terimakasih saya
kepada seluruh rekan-rekan di ruang yang telah membantu saya untuk menyelsaikan
makalah saya ini.
Wassalam,
Penulis
Aris Munandar
Nim : 1120305027
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................................
Daftar Isi.......................................................................................................................................
Bab I : Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang.....................................................................................................
1.2 Rumusan
Masalah.............................................................................................
1.3 Tujuan.......................................................................................................................
Bab II : Pembahasan
2.1 Definisi
Protocol.................................................................................................
2.2 OSI Model................................................................................................................
2.3 TCP/IP.......................................................................................................................
2.4 UDP.............................................................................................................................
2.5 DNS (Domain
Name System)......................................................................
2.6 Point – to –
Point Protocol( PPP).............................................................
2.7 Serial Line
Internet Protocol (SLIP)......................................................
2.8 Internet
Control Message Protocol (ICMP).......................................
2.9 POP3 (Post Office Protocol).......................................................................
2.10 IMAP
(Internet Message Access Protocol).....................................
2.11 SMTP
(Simple Mail Transfer Protocol).............................................
2.12 HTTP (Hypertext
Transfer Protocol)................................................
2.13 HTTPS....................................................................................................................
2.14 SSH
(Sucure Shell)..........................................................................................
2.15 SSL (Secure
Sockets Layer )....................................................................
BAB III : Penutupan
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................
3.2 Saran.........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Model OSI menyediakan secara konseptual
kerangka kerja untuk komunikasi antar computer, tetapi model ini bukan
merupakan metode komunikasi. Sebenarnya komunikasi dapat terjadi menggunakan
protocol komunikasi. Di dalam konteks jaringan data, Protokol adalah sebuah aturan atau
standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan
perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat
diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya.
Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras.
Protocol digunakan untuk menentukan jenis layanan yang akan dilakukan pada
internet.
Sebuah protocol mengimplementasikan BAB salah
satu atau lebih dari lapisan – lapisan OSI. Sebuah variasi yang lebar dari
adanya protocol komunikasi, tetapi semua memelihara pada salah satu aliran
group: protocol LAN, protocol WAN, protocol jaringan dan protocol routing.
Protocol LAN beroprasi pada lapisan fisik dan
data link dari model OSI serta mendefinisikan komunikasi dari macam – macam
media LAN. Protocol WAN beroprasi pada ketiga lapisan terbawah dari model OSI
dan mendifinisikan dari macam – macam WAN. Protocol routing adalah protocol
lapisan jaringan yang bertanggung jawab untuk menentukan jalan dan pengaturan
lalu lintas. Akhirnya protocol jaringan terdiri dari berbagai protocol dari
lapisan teratas yang ada dalam sederetan protocol.
1.2 Rumusan
Masalah
Dari latar belakang diatas yang kita paparkan
maka kita hendak nya membuat sebuah rumusan masalah tentang protocol
komunikasi, disini saya menetapkan 15 rumusan masalah tentang protocol
komunikasi data:
1. Jelaskan
definisi Protocol ? 8. Apa itu ICMP ?
2. Bagaimana
bentuk dari OSI Model ? 9. Apa
itu POP3 ?
3. Bagaimana
bentuk TCP/IP ? 10. Apa itu IMAP ?
4. Apa itu UDP
? 11. Apa itu SMTP ?
Apa itu SLIP
? 12. Apa itu SSH ?
5. Apa itu DNS
? 13. Apa itu HTTP ?
6. Bagaimana
yang dimaksut PPP ? 14. Apa itu HTTPS ?
1.3 Tujuan
1. Memahami
Definisi Protocol 8.
Mengetahui Apa itu ICMP ?
2. Mengetahui Bentuk dari OSI Model 9. Mengetahui Apa itu POP3 ?
3. Mengetahui Bentuk TCP/IP 10. Mengetahui
Apa itu IMAP ?
4. Mengetahui Apa itu UDP 11.
Mengetahui
Apa itu SMTP ?
5. Mengetahui Apa itu DNS 12. Mengetahui
Apa itu HTTP ?
6. Mengetahui Apa itu PPP 13. Mengetahui
Apa itu HTTPS ?
7. Mengetahui Apa itu SLIP 14. Mengetahui
Apa itu SSH ?
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi
Protocol
Protocol
adalah sekumpulan peraturan atau perjanjian yang menentukan format dan transimi
data. Layer n disebuah computer akan berkomunikasi dengan layer n di computer n
yang lain.Peraturan dan perjanjian yang di pergunakan dalam komunikasi ini
sering di sebut dengan protocol layer n.Selain itu protokol juga berfungsi
untuk memungkinkan dua atau lebih komputer dapat berkomunikasi dengan bahasa
yang sama.
Hal – hal
yang harus dipehatikan dalam protokol adalah sebagai berikut :
v
Syntax, merupakan format data dan cara pengkodean yang digunakan
untuk mengkodekan sinyal
v
Semantix, digunakan untuk mengetahui maksud dari infomasi yang
dikirim dan mengoreksi kesalahan yang terjadi dari informasi tadi.
v
Timing, digunakan untuk mengetahui kecepatan transmisi data.
Selama dua decade terakhir,terjadi peningkatan besar dalam jumlah dan ukuran
jaringan computer(network). Banyak diantara network- network ini dibangun
berdasarkan implementasi software dan hardware yang berbeda.Sebagai
hasilnya,mereka menjadi incompatible dan sulit berhubungan antara satu dengan
yang lain.Untuk mengatasi masalah ini,International Organization for Standarization(ISO)meneliti
berbagai pola network. ISO menemukan bahwa terdapat kebutuhan untuk menciptakan
sebuah model network yang dapat berkomunikasi dan memiliki kemampuan
interoperabilyti sehingga dikeluarkannya model referensi OSI pada tahun 1984.
Agar paket data dapat berjalan dari sumber tujuan dalam sebuah jaringan,maka
diperlukan adanya sebuah bahasa yang di mengerti oleh semua device jaringan
atau sebuah protocol.
Untuk
mengatasi masalah ketidaksesuaian dalam sebuah jaringan,yang membuat jaringan
tidak dapat berkomunikasi satu dengan yang lain, International Organization for
Standarization(ISO) melaukan riset dalam beberapa pola jaringan seperti
DECNET,SNA,dan TCP/IP untuk membuat sekumpulan peraturan. Sebagai hsil dari
riset ini, ISO membuat sebuah model jaringan yang membantu vendor-vendor dalam
menciptakan jaringan yang kompatibel dan dapat beroperasi dengan jaringan yang
lain. Model referensi OSI(Open System Interconection) dikeluarkan pada tahun
1984, memberikan standard bagi para vendor untuk memastikan terjaminnya
interooerabilitas dan kompatibilitas antar berbagai teknologi jaringan yang di
produksi oleh berbagai macam perusahaan di seluruh dunia dan dibawah gambar
Protokol.
2.2
OSI Model
Model Open
Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for
Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana
proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan
untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang
berbeda secara efisien.
Open
Systems Interconnection (OSI) model adalah suatu referensi untuk memahami
komunikasi data antara dua buah sistem yang saling terhubung. OSI layer membagi
proses komunikasi menjadi tujuh lapisan. Setiap lapisan berfungsi untuk
melakukan fungsi-fungsi spesifik untuk mendukung lapisan diatasnya dan
sekaligus juga menawarkan layanan untuk lapisan yang ada di bawahnya. Tiga
lapisan terbawah akan fokus pada melewatkan trafik melalui jaringan kepada
suatu sistem yang terakhir, dan Empat
lapisan teratas akan bermain pada sistem terakhir untuk menyelesaikan proses
komunikasinya.
Tujuan
utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami
fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data.
Termasuk jenis-jenis protoklol jaringan dan metode transmisi.
Dibawah
ini kita dapat melihat bagaimana struktur dari OSI Model itu :
Model
OSI
|
Keterangan
|
Application
Layer:
Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas
pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan
service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi
komputer lainnya.
|
|
Presentation
Layer:
Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data.
Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar.
Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.
|
|
Session
Layer:
Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi,bagaimana
mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut
“session”.
|
|
Transport
Layer:
Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika
“end-to-end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error
handling).
|
|
Network
Layer:
Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus
diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada
layer ini berbentuk paket.
|
|
Data
Link Layer:
Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan
dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media. komunikasinya dengan kartu
jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan
penanganan error.
|
|
Physical
Layer:
Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui
media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem.
|
Dibawah ini
saya akan mencoba memper jelas sedikit lagi bagaimana ke 7 layer tersebut
bekerja :
v Application
layer Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas
jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian
membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah
HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
v Presentation
layer Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh
aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol
yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector
software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network
shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol
(RDP).
v Session
layer Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat,
dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi
nama.
v Transport
layer Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan
nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi
tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda
bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang
terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
v Network
layer Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket,
dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan
router dan switch layer-3.
v Data-link
layer Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi
format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi
kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media
Access Control Address (MAC Address), dan menetukan bagaimana
perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2
beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak,
yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control
(MAC).
v Physical
layer Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode
pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet
atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga
mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan
media kabel atau radio.
2.3 TCP/IP ( Transmission
Control Protocol/Internet Protocol )
TCP/IP
adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam
proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan
Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol
ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan
protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan
dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang
diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.
Protokol
TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai
sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan
untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah
standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport
jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol
ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP
(IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat
saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat
routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem
berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan
yang heterogen.
Protokol
TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya
kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan
oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet
Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF).
Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan
konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for
Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.
Pada
TCP/IP terdapat beberapa protokol sub yang menangani masalah komunikasi antar
komputer. TCP/IP merngimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas
empat lapis, diantaranya adalah:
1.
Protokol
Lapisan Aplikasi : bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi
terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host
Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer
Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer
Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak
protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya
Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan
menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP
(NetBT).
2.
Protokol
Lapisan Antar-Host : berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi
yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless.
Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User
Datagram Protocol (UDP).
3.
Protokol
Lapisan Internetwork : bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan
enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang
bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution
Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group
Management Protocol (IGMP).
4.
Protokol
Lapisan Antarmuka Jaringan : bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame
jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan
banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti
halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti halnya dial-up modem yang
berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services
Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM).
2.4
UDP ( User Datagram Protokol)
User
Datagram Protocol, adalah salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP yang
mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi
(connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP.
Protokol ini didefinisikan dalam RFC 768. Kita dapat mengetahui yang mana itu
UDP dengan cara kita mengetahui karakteristik dari UDP itu sendiri, dan
karakteristik nya adalah sbb:
v Connectionless
(tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses
negosiasi koneksi antara dua host yang hendak berukar informasi.
v Unreliable
(tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya
nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan
di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama
transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP
mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau mengirim pesan
secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah didefinisikan.
v UDP
menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan
aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang
menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process Identification dan
Destination Process Identification.
v UDP
menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan
UDP.
Penggunaan
UDP
UDP
sering digunakan dalam beberapa tugas berikut:
v Protokol
yang "ringan" (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori dan
prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol
yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar
pesan. Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam protokol
lapisan aplikasi Domain Name System.
v Protokol
lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika protokol
lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka kebutuhan
terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada. Contoh dari
protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan Network
File System (NFS)
v Protokol
yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah protokol Routing
Information Protocol (RIP).
v Transmisi
broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu membuat koneksi
terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast pun
dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket data ke
beberapa tujuan dengan menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal ini
kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one.
Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS Name Service.
2.5 DNS
(Domain Name System)
Domain
Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk
pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP
(Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada
aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS
membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address. Selain digunakan di
Internet, DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet
dimana DNS memiliki keunggulan seperti:
1.
Mudah,
DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address
sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).
2.
Konsisten,
IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.
3.
Simple,
user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun
di Intranet.
Bagaimana
DNS Bekerja
Fungsi
dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Client
DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers.
Resolvers atau client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries.
Name server akan memproses dengan cara mencek ke local database DNS,
menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan message failure jika
ternyata permintaan dari client tidak ditemukan. Proses tersebut disebut dengan
Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara memetakan nama
komputer (host) ke IP address.
Cara
kerja Domain Name Sistem
a) Resolvers
mengirimkan queries ke name server
b) Name
server mencek ke local database, atau menghubungi name server lainnya, jika
ditemukan akan diberitahukan ke resolvers jika tidak akan mengirimkan failure
message
c) Resolvers
menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP address yang diberikan name
server
2.6 PPP (Point-to-Point
Protocol)
Point-to-Point
Protocol (sering disingkat menjadi PPP) adalah sebuah protokol enkapsulasi
paket jaringan yang banyak digunakan pada wide area network (WAN). Protokol ini
merupakan standar industri yang berjalan pada lapisan data-link dan
dikembangkan pada awal tahun 1990-an sebagai respons terhadap masalah-masalah
yang terjadi pada protokol Serial Line Internet Protocol (SLIP), yang hanya
mendukung pengalamatan IP statis kepada para kliennya. Dibandingkan dengan
pendahulunya (SLIP), PPP jauh lebih baik, mengingat kerja protokol ini lebih
cepat, menawarkan koreksi kesalahan, dan negosiasi sesi secara dinamis tanpa
adanya intervensi dari pengguna. Selain itu, protokol ini juga mendukung banyak
protokol-protokol jaringan secara simultan. PPP didefinisikan pada RFC 1661 dan
RFC 1662.
2.7 Serial Line Internet Protocol (SLIP)
Serial
Line Internet Protocol dianggap berkaitan erat dengan pengertian berikut Disingkat
dengan SLIP. Sebuah protokol yang memungkinkan pemindahan data IP melalui
saluran telepon. Alat bantu lainnya dalam SLIP adalah PPP yang mendeteksi
kesalahan dan konfigurasi. Sistem ini memerlukan satu komputer server sebagai
penampungnya, dan secara perlahan-lahan akan digantikan oleh standar PPP yang
memiliki kecepatan proses lebih tinggi.
2.8 Internet Control Message Protocol (ICMP)
ICMP
adalah salah satu protokol inti dari keluarga. ICMP berbeda tujuan dengan TCP
dan UDP dalam hal ini ICMP tidak digunakan secara langsung oleh aplikasi
jaringan milik pengguna. salah satu pengecualian adalah aplikasi ping yang
mengirim pesan ICMP Echo Request (dan menerima Echo Reply) untuk menentukan apakah
komputer tujuan dapat dijangkau dan berapa lama paket yang dikirimkan dibalas
oleh komputer tujuan. protokol internet. ICMP utamanya digunakan oleh sistem
operasi komputer jaringan untuk mengirim pesan kesalahan yang menyatakan,
sebagai contoh, bahwa komputer tujuan tidak bisa dijangkau.
2.9 POP3
(Post Office Protocol)
POP3
adalah kepanjangan dari Post Office Protocol version 3, yakni protokol yang
digunakan untuk mengambil email dari email server. Protokol POP3 dibuat karena
desain dari sistem email yang mengharuskan adanya email server yang menampung
email untuk sementara sampai email tersebut diambil oleh penerima yang berhak.
Kehadiran email server ini disebabkan kenyataan hanya sebagian kecil dari
komputer penerima email yang terus-menerus melakukan koneksi ke jaringan
internet.
2.10 IMAP
(Internet Message Access Protocol)
IMAP
adalah protokol standar untuk mengakses/mengambil e-mail dari server. IMAP
memungkinkan pengguna memilih pesan e-mail yang akan ia ambil, membuat folder
di server, mencari pesan e-mail tertentu, bahkan menghapus pesan e-mail yang
ada. Kemampuan ini jauh lebih baik daripada POP (Post Office Protocol) yang
hanya memperbolehkan kita mengambil/download semua pesan yang ada tanpa
kecuali.
2.11
SMTP
(Simple Mail Transfer Protocol)
SMTP
adalah suatu protokol yang umum digunakan untuk pengiriman surat
elektronik atau email di Internet. Protokol ini gunakan untuk mengirimkan data
dari komputer pengirim surat elektronik ke server surat elektronik penerima.
Untuk
menggunakan SMTP bisa dari Microsoft Outlook. biasanya untuk menggunakan SMTP
di perlukan settingan :
1. Email
Address : contoh —> anda@domainanda.com
2. Incoming
Mail (POP3, IMAP or HTTP) server : mail.doaminanda.com
3. Outgoing
(SMTP) server : mail.domainanda.com
4. Account
Name : anda@domainanda.com
5. Password
: password yang telah anda buat sebelumnya
2.12
HTTP
(Hypertext Transfer Protocol)
HTTP
(Hypertext Transfer Protocol) suatu protokol yang digunakan oleh WWW (World
Wide Web). HTTP mendefinisikan bagaimana suatu pesan bisa diformat dan
dikirimkan dari server ke client. HTTP juga mengatur aksi-aksi apa saja yang
harus dilakukan oleh web server dan juga web browser sebagai respon atas
perintah-perintah yang ada pada protokol HTTP ini.
Contohnya
bila kita mengetikkan suatu alamat atau URL pada internet browser maka web
browser akan mengirimkan perintah HTTP ke web server. Web server kemudian akan
menerima perintah ini dan melakukan aktivitas sesuai dengan perintah yang
diminta oleh web browser. Hasil aktivitas tadi akan dikirimkan kembali ke web
browser untuk ditampilkan kepada kita.
2.13
HTTPS
HTTPS
adalah versi aman dari HTTP, protokol komunikasi dari World Wide Web. Ditemukan
oleh Netscape Communications Corporation untuk menyediakan autentikasi dan
komunikasi tersandi dan penggunaan dalam komersi elektris.
Selain
menggunakan komunikasi plain text, HTTPS menyandikan data sesi menggunakan
protokol SSL (Secure Socket layer) atau protokol TLS (Transport Layer Security).
Kedua protokol tersebut memberikan perlindungan yang memadai dari serangan
eavesdroppers, dan man in the middle attacks. Pada umumnya port HTTPS adalah
443.
Tingkat
keamanan tergantung pada ketepatan dalam mengimplementasikan pada browser web
dan perangkat lunak server dan didukung oleh algorithma penyandian yang aktual.
Oleh
karena itu, pada halaman web digunakan HTTPS, dan URL yang digunakan dimulai
dengan ‘https://’ bukan dengan ‘http://’ Kesalah pahaman yang sering terjadi
pada pengguna kartu kredit di web ialah dengan menganggap HTTPS “sepenuhnya”
melindungi transaksi mereka. Sedangkan pada kenyataannya, HTTPS hanya melakukan
enkripsi informasi dari kartu mereka antara browser mereka dengan web server
yang menerima informasi. Pada web server, informasi kartu mereke secara tipikal
tersimpan di database server (terkadang tidak langsung dikirimkan ke pemroses
kartu kredit), dan server database inilah yang paling sering menjadi sasaran
penyerangan oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan.
2.14 SSH
(Sucure Shell)
SSH adalah protocol jaringan yang memungkinkan pertukaran data
secara aman antara dua komputer. SSH dapat digunakan untuk mengendalikan
komputer dari jarak jauh mengirim file, membuat Tunnel yang terrenkripsi dan
lain-lain. Protocol ini mempunyai kelebihan disbanding protocol yang sejenis
seperti Telnet, FTP, Danrsh, karena SSH memiliki system Otentikasi,Otorisasi,
dan ekripsinya sendiri. Dengan begitu keamanan sebuah sesi komunikasi melalui
bantuan SSH ini menjadi lebih terjamin. SSH memang lebih aman dibandingkan
dengan protocol sejenis, tetapi protocol SSH tatap rentan terhadap beberapa
jenis serangan tertentu. Pada umumnya serangan ini ditunjukan Pada SSH versi
pertama (SSH-1) yang memang memiliki tingkat keamanan yang lebih lemah daripada
SSH versi kedua (SSH-2). Salah satu serangan pada SSH versi pertama adalah
serangan MAN IN THE MIDDLE pada saat pertukaran kunci. Protocol SSH serta
algoritma yang digunakan pada kedua versi SSH, lalu serangan-serangan yang
terjadi pada SSH dan bagaimana SSH mengatasinya. Untuk meningkatkan keamanan
pada protocol SSH dapat dilakukan dengan cara menggunakan kartu Kriptografi
untuk autentifkasi.
Telnet (Telecommunication network) adalah sebuah protokol jaringan
yang digunakan di koneksi Internet atau Local Area Network. TELNET dikembangkan
pada 1969 dan distandarisasi sebagai IETF STD 8, salah satu standar Internet
pertama. TELNET memiliki beberapa keterbatasan yang dianggap sebagai risiko
keamanan.
2.15 SSL (Secure Socket Layer)
SSL
(Secure Socket Layer) adalah arguably internet yang paling banyak digunakan
untuk enkripsi. Ditambah lagi, SSL sigunakan tidak hanya keamanan koneksi web,
tetapi untuk berbagai aplikasi yang memerlukan enkripsi jaringan end-to-end.
Secure
Sockets Layer (SSL) merupakan sistem yang digunakan untuk mengenkripsi pengiriman
informasi pada internet, sehingga data dapat dikirim dengan aman. Protokol SSL
mengatur keamanan dan integritas menggunakan enkripsi, autentikasi, dan kode
autentikasi pesan. SSL protocol menyedian privasi komunikasi di internet. SSL
tidak mendukung fileencryption, access-control, atau proteksi virus, jadi SSL
tidak dapat membantu mengatur data sensitif setelah dan sebelum pengiriman yang
aman.
Protokol
SSL terdiri dari dua sub-protokol: SSL record protocol dan SSL handshake protocol.
SSL record protocol mendefinisikan format yang digunakan untuk mentransmisikan
data. Sedangkan SSL handshake protocol melibatkan SSL record protocol untuk
menukarkan serangkaian pesan antara SSL enabled server dan SSL enable client
ketika keduanya pertama kali melakukan koneksi SSL. Pertukaran pesan tersebut
digunakan untuk memfasilitasi tindakan sebagai berikut:
Autentikasi dari server ke klien
Mengizinkan klien dan server untuk memilih algoritma
kriptografi atau sandi, yang mendukung komunikasi keduanya.
Autentikasi dari klien ke server.
Menggunakan teknik enkripsi public key untuk membuka data
yang dienkripsi
Membuat enkripsi koneksi SSL
BAB
III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Setelah menyelesaikan penulisan
makalah ini, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal, antara lain :
v Pemahaman terhadap teori dasar
tentang jaringan computer, khususnya pada protocol jaringan, sangat diperlukan
guna kelancaran dalam praktek jaringan computer dan dalam praktek komunikasi
data
v Secara umum protocol mempunyai
fungsi untuk menghubungkan sisi pengirim dan penerima dalam berkomunikasi serta
bertukar informasi
v Dan pemahaman tentang layer-layer
yang terdapat dalam suatu jaringan beserta fungsi dari masing-masing layer
tersebut.
3.2 Saran
Melihat
dari penjelasan yang terdapat didalam makalah ini penulis menyarankan agar
kiranya dalam pelajaran Komunikasi Data di bangku perkuliahan dapat lebih
ditingkatkan kembali, dengan memberi materi-materi yang lebih baik yang
berhubungan dengan komunikasi dan bagaimana cara nya kita dapat membangun
sebuah jalur komunikasi pribadi guna mengejar ketertinggalan teknologi kita
dari dunia pendidikan luar.
DAFTAR
PUSTAKA
Sofana,iwan.(2008).”Membangun
Jaringan Komputer”, Penerbit Informatika, Bandung
http://id.wikipedia.org/wiki/Transmission_Control_Protocol/Internet_Protocol
http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?option=com_content&view=article&id=69:dasar-tcpip&catid=6:internet&Itemid=15
http://one.indoskripsi.com/node/6594uyuhugyy
http://emperorkidz.blogspot.com/2011/02/pengertian-dan-jenis-protokol-jaringan.html
http://home.unpar.ac.id/~gatut/kuliah/AIK-342/protokol.html
http://www.angelfire.com/bug/rangkaian0/protokol_komunikasi.htm